![]() |
| Sarana KRD eks Bandung raya yang sudah diafkirkan di Purwakarta. Sumber foto : Saya sendiri yang jepret. |
Satu persatu sarana MCW atau lebih dikelan dengan KRD (Kereta Rel Disel) punah. Ada yang direhab menjadi sarana inpeksi (kereta dinas) , ada yang berakhir dibuang (seperti foto diatas). Alasan kenapa dibuang karena mesin dan suku cadang tak ada.
Disaat bersamaan, grafik penumpang kian menaik. Lantas, apa solusinya ?
Beli KRD lagi.
Opsi untuk jangka pendek-menengah. Kita bisa beli di Inka ataupun beli bekas di Jepang. Sama halnya kita mendatangkan KRL bekas dari negri sakura tersebut.
Namun untuk sarana KRD sendiri untuk beberapa Daop tidak begiti cocok karna medan yang amat berat. Ambil contoh di Daop 2 Bandung. Beberapa kali sarana KRD disana selalu mogok.
Merehab Kereta Penumpang (K3) menjadi kereta komuter.
Opsi jangka pendek selanjutnya adalah merehab Kereta penumpang menjadi Kereta komuter. Ini cocok untuk wilayah yang sekitranya memiliki medan yang berat. Jadi kereta tersebut ditarik oleh lokomotif.
Elektrifikasi.
Opsi ini diambil untuk jangka panjang. Ya mengigat grafik komuter setiap tahun terus bertambah, maka sudah selayaknya kereta komuter ini diperhatikan. (Khususnya di luar Daop 1 Jabodetabek). Kita ambil contoh di daop 6 Jogja. Untuk grafik penumpang bisa dibilang disana adalah grafik terpadat nomer 2 setelah daop1 Jabodetabek. Namun sayangnya untuk lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Pp sarana Kereta komuternya sangat terbatas. Ditambah lagi lintas disana belum elektrifikasi.
Semoga kedepan untuk Kereta komuter juga diperhatikan. Sekian opini dari saya. Mohon maaf jika ada kekeliruan.
salam


ConversionConversion EmoticonEmoticon